Skip to main content

BANYUWANGI: “BRANDING” KOTA AGAR JADI MANDIRI


The Sunrise of Java. Tak berlebihan sama sekali sebutan itu disematkan pada Banyuwangi. Secara wilayah, Banyuwangi memang terletak di ujung timur Pulau Jawa. Who does not know that fact?  Hampir semua orang pasti tahu fakta itu. Tapi, fakta bahwa Banyuwangi terus tumbuh jadi kota yang mandiri, hhmm saya rasa belum banyak yang tahu. Well, sejak beberapa tahun terakhir, Banyuwangi terus bergerak menjadi kota yang layak diperhitungkan perkembangannya. Banyuwangi bertransformasi menjadi kota yang mandiri dengan segala potensinya.

Apa sih city branding? Well, as an urban planner, I would tell you a little about this one. Sedikit saja ya! :)
City branding merupakan identitas, simbol atau image yang melekat pada suatu daerah. Suatu wilayah daerah, umumnya memiliki potensi wisata yang beragam dan hampir tak mungkin dikemas menjadi identitas tunggal. Maka perlu dikembangkan potensi wisata yang unik sehingga bisa menjadi destinasi wisata yang kuat dari daerah tersebut. Apa yang bisa diangkat dalam city branding? Banyak. Seperti view atau pemandangan dari suatu kota. Bagaimana bila kota tidak punya potensi alam? Bisa dengan mengangkat sektor lain. Misal dengan mengadakan berbagai event kegiatan seperti dalam misi pengembangan kotanya.



Menariknya, dalam case Banyuwangi, Banyuwangi sangatlah kaya. Potensi alamnya. Budayanya. Kemasan event yang digelar. Dan berbagai hal yang digalakkan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam proses pengembangan wilayahnya. Image yang dibangun sukses membuat nama Banyuwangi dikenal baik di dalam negeri maupun di luar negeri.


Kita adalah makhluk sosial. Pada takaran ini, kerjasama dan koordinasi sebuah wilayah memang perlu dilakukan. Banyuwangi dalam proses city branding juga menggandeng banyak pihak seperti pemerintah provinsi, kementerian, instansi-instansi, komunitas, dan banyak elemen lain yang berhasil digaet PemKab Banyuwangi untuk menyelenggarakan acara di Kabupaten Banyuwangi.


Daftar event Kab. Banyuwangi yang dipasang di hotel
Dan Banyuwangi, setiap bulannya punya daftar panjang event yang siap memanjakan para wisatawan. Plus menggerakkan ekonomi wilayahnya. Setiap bulannya, Banyuwangi sudah menjadwalkan acara-acara yang diyakini mampu mendongkrak kunjungan wisatawan dan ekonomi masyarakat terus tumbuh.


Mengakhiri Bulan Maret, Banyuwangi menyelenggarakan Half Marathon yang bekerja sama dengan BUMN, Bank Mandiri. Dan tentu saja acara ini berkolaborasi dengan banyak instansi BUMN lainnya, seperti LinkAja. Mandiri Banyuwangi Half Marathon 2019 ini adalah lomba lari internasional pertama yang digelar oleh Kabupaten Banyuwangi. Pesertanya seribu orang. Kabarnya pendaftaran langsung sold out dalam hitungan jam saja.

Mandiri Banyuwangi Half Marathon 2019 menjadi bentuk pengembangan atraksi pariwisata di Banyuwangi. Dalam skala yang lebih besar acara ini menjadi upaya pengenalan Banyuwangi sebagai destinasi marathon di Indonesia dan Internasional. Image ini sangat bagus dalam proses city branding.


Dalam pelepasan peserta running MHMB 2019, Pak Abdullah Azwar Anas sebagai bupati Banyuwangi menyampaikan bahwa animo pecinta olahraga lari sungguh luar biasa. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi akan berupaya menaikkan kembali kelasnya sebagai salah satu kota yang dapat menggelar lomba Marathon kelas dunia kedepannya. Dan Pak Anas berharap pariwisata Banyuwangi semakin meningkat ke arah yang jauh lebih baik sehingga ekonomi masyarakat dapat meningkat.



Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengemukakan bahwa dukungan BUMN, seperti Bank Mandiri dan perusahaan-perusahaan Negara lainnya terhadap event seperti ini sangat positif. Langkah itu dinilai sebagai salah satu implementasi BUMN Hadir Untuk Negeri dimana peran aktif BUMN dapat membantu program pemerintah dalam mengembangkan destinasi-destinasi wisata baru di Indonesia. Pak Kartika mengatakan bahwa Banyuwangi merupakan kota yang indah dengan berbagai kekayaan alam dan budayanya. Sehingga BUMN merasa perlu ikut serta mengembangkan pariwisata di Banyuwangi melalui olahraga lari yang sedang menjadi trend di dunia. Harapan Pak Kartika, semoga event yang didukung oleh perusahaan milik negara ini dapat semakin mengenalkan Banyuwangi ke tingkat internasional.



Minggu pagi, 31 Maret 2019 itu juga tampak Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro mendampingi Bupati Banyuwangi dan Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo dalam melepas para runner yang siap bertanding dan sekaligus menikmati view disepanjang track Mandiri Banyuwangi Half Marathon 2019. Pada saat lari, pelari disuguhi pemandangan alam Banyuwangi yang menarik dengan areal persawahan dan pegunungan.




Acara yang dimulai pada pukul 5 pagi itu dibagi menjadi 3 kategori. Pemberangkatan pertama pada pukul 5 dimulai dari kategori 21K, yang diharapkan bisa sampai dalam 1 jam 30 detik di garis finish. Dan violaaaa! Kategori half marathon putra dipuncaki oleh Chamit Nur Cholis dengan catatan waktu 1:20:19, disusul oleh Hadi Firmansyah di peringkat kedua dan Hari Rohman Diperingkat ketiga. Untuk half marathon putri peringkat pertama ditempati Sri Wahyuni dengan catatan waktu 1:50:25, disusul Vonny Tenri Opu pada peringkat kedua dan Helen Luciana diperingkat ketiga. Luar biasa! Kalian keren!

Pemberangkatan kedua yaitu kategori 10K dilepas dari garis start kurang lebih pada pukul 6. Pada kategori 10K putra, peringkat pertama diduduki oleh Isak Aleut dengan catatan waktu 0:34:27 , diperingkat kedua adalah Sutikno dan Umar ali Sofyan Menduduki peringkat ketiga. Pada kategori 10K putri, peringkat pertama ditempati Karen Cahyono dengan catatan waktu 1:01:24 dan Imelda Kapoyos diperingkat kedua dan Bety Alfian diperingkat ketiga. Di kelompok pelajar, pemenang kategori 10K putra adalah Ali Topan disusul Angga Rosi dan M. Rio Yanuar diperingkat kedua dan ketiga. Pada kelompok putri, pemenangnya adalah Ika Arista Putri disusul Firdauziah Sudarsono pada peringkat kedua dan Ernovyan Isyam diperingkat ketiga.


Terakhir, sesi ketiga yang dilepas adalah kategori 5K. Kategori ini diharapkan bisa menempuh maksimal 30 menit. Sebelum start, para pengunjung dan para runner dihibur oleh penari Jejer Gandrung yang dengan lemah gemulai menampilkan kebudayaan lokal Banyuwangi itu. Menarik! Ketika olahraga dan seni tari lebur jadi satu. Atraksi yang ditawarkan memang tidak main-main. Banyuwangi mampu mengemas event dengan ciamik dan menarik.

Pada kategori 5K ini, untuk kelompok putra, peringkat pertama diraih Dwi Putra Fisabil dengan catatan waktu 0:18:17 dan Febri Agus Setiawan serta M. Angga Pratama masing-masing diperingkat kedua dan ketiga. Untuk kelompok putri, peringkat pertama diduduki Innes Aditya dengan catatan waktu 0:24:53. Diperingka kedua ditempati Brelian Dwi Oktaviani dan peringkat ketiga adalah Ary Murtini.Pada kategori pelajar 5K putra, pemenangnya adalah Kautsar Dino, disusul Deni Wahyu Widodo da Mohamad Ali. Untuk kelompok pelajar putri, pemenangnya adalah Dwi Ainur Rofiqoh disusul oleh Yesi Agustina dan Natasya Kumala Astri. 


Masyarakat Banyuwangi dalam acara minggu lalu menyuguhkan bentuk hospitality yang luar biasa. Masyarakat berbondong-bondong memadati race village di Taman Blambangan Banyuwangi untuk melihat dan memberikan dukungan kepada para pelari. Tak di area lomba saja, support masyarakat mengalir di sepanjang rute yang dilalui para pelari. Anak anak TK menyoraki para runner dari tepi jalan. Ibu-ibu yang dengan semangat memberikan dukungan. Animo keramahan yang luar biasa. Masyarakat Banyuwangi terlihat begitu antusias menyambut ajang lari half marathon yang menjadi bagian dari rangkaian perayaan HUT Kementerian BUMN itu.

Tak hanya masyarakat, BUMN Lain seperti LinkAja juga ikut ambil bagian dengan mengajak para pengunjung, baik itu peserta lari maupun masyarakat yang menonton untuk mendukung kampanye Cashless Society. Disana, masyarakat mendapatkan edukasi penggunaan aplikasi LinkAja untuk melakukan berbagai transaksi kuliner dan lainnya di kawasan Taman Blambangan Banyuwangi. Dan pastinya LinkAja juga membagikan banyak doorprize.

Mandiri Banyuwangi Half Marathon 2019 sukses digelar dan semoga menjadikan Kabupaten Banyuwangi terus berkembang dari sektor wisatanya.





Comments

  1. meski saya bukan asli banyuwangi tapi saya suka sekali dengan kota ini. selain terkenal dengan tempat wisata yang bagus2 kota ini salah satu kota kenangan q...hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tempat wisatanya lengkap mbak, mau laut mau gunung ada, tapi ngomong-ngomong, kenangannya apaan nih hehe

      Delete
  2. Seru yah, BWI banyak bgt event nya hehhe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Banyak banget banget tiap minggu ada event..

      Delete
  3. Aku seneng memutuskan untuk pergi ke Banyuwangi, ikut lari meskipun cuma 1K diselingi jajan bareng Pak Bupati Hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih onde onde nya yang masih panas Pak Anas, enak dan bikin kami kenyang, hehehe..

      Delete
  4. Kadang yah, yang tinggal di Banyuwangi sendiri sampai bingung saking banyaknya festival. Tahun ini baru nongkrongin festival ini. Lainnya, suka nggak kekejar saking waktunya berdempetan. Terus jaraknya maak, suka jauh dari rumah. Akutu sediih ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe enak ya mbak jadi warga banyuwangi, selalu ada hiburan, apapun punyaa.. keren!

      Delete
  5. Keren bagus dan seru pastinya, jadi pengrn maen ke Banyuwangi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Silakan mampir ke Banyuwangi, insyallah tidak menyesal. :)

      Delete
    2. Wah ini mah bikin males pulang. Secara saya penggemar keramaian terutama acara budaya. Mudah-mudahan suatu hari bisa singgah di banyuwangi.

      Delete
  6. Semoga punya kesemoatan main ke Banyuwangi. Kotanya makin kece...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga ya mbaak, silakan berkunjung ke Jawa paling timur itu.. :)

      Delete
  7. Keren. Jadi pengen jalan-jalan ke Banyuwangi

    ReplyDelete
  8. Emang lagi hapening ya banyuwangi ini

    ReplyDelete
  9. Pesta rakyat seperti di banyuwangi harus di lestarikan,karena dapat mempererat tali silaturahmi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul. Setuju sekali. Acara acara yang digagas di tingkat daerah seperti ini bisa mempererat tali silaturahmi.

      Delete
  10. Jadi kepengen mengunjungi Banyuwangi, belum pernah kesana, penasaran dengan wisatanya juga.

    ReplyDelete
  11. Wah ternyata Banyuwangi banyak event2 festival menarik yaa.. duh jadi pengin deh kesana n liat salah 1 aja festival kerennya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yuhuu... Banyuwangi daerah puluhan event setiap bulannya hehe monggo lhooo main main..

      Delete
  12. Semoga event selanjutnya bisa punya kesempatan ketemu disini lagi. Kalo aku sebenarnya sering banget main ke Blambangan. Bisa dibilang sebulan sekali. Kan tiket kereta murah meriah dari Jember. Hehehehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah enak banget ya mbak, aku yg dari Surabaya masih berat kalau kudu sebulan sekali, eheheehe.. Semoga bisa bertemu lagi :)

      Delete
  13. Pan kapan BLITZ goes to Banyuwangiii kuy!!
    *kirim kode ke Pak Bupati

    ReplyDelete
  14. Sering lewat tp belum pernah beneran mampir. Sudah banyak tempat yg saya note, tp blm kesampean juga huhu.
    Asline pengen rujak soto apa soto rujak itu,,, owhhhh benjuwenji

    ReplyDelete
  15. Wahh, belom pernah ke sana daya, ternyata banyak event yg menarik ya .. Terutama pesta rakyat ..

    ReplyDelete
  16. Salah satu tempat impian yang ingin sekali saya kunjungi. Juga kepengen main ke pantainya

    ReplyDelete

Post a Comment

Terimakasih sudah komentar. Komentar akan muncul setelah proses moderasi. :)

Popular posts from this blog

Pengalaman Mandi Gratis di Bandara KLIA Malaysia

Tanggal 6 Februari 2020, Kilas Balik - Pengalaman Mandi Gratis di Bandara KLIA Malaysia. Malam itu aku melenggang dengan koper ditangan kananku menuju bus stop KL Sentral. Sebelumnya, kira-kira pukul 8 malam, aku bicara pada staf hotel di meja receptionist . Aku menanyakan, jika naik bus dari KL Sentral menuju KLIA, pemberhentian pertama apakah KLIA dulu atau KLIA 2 dulu. Karena aku menggunakan Saudia, maka aku perlu menuju KLIA Terminal 1. Ternyata bus akan mengantar penumpang ke terminal 1 terlebih dahulu. Oh, baik, berarti aku akan turun di pemberhentian kedua, begitu pikirku. "Loh kok? Bukannya sudah benar turun di KLIA 1, Ta?" Iya benar. Karena aku mau mandi dulu, hehehe . Terakhir mandi pagi jam 9, biar segar dan tidur nyenyak di penerbangan, kuputuskan untuk mandi dulu. Sayangnya, di KLIA Terminal 1 belum ada fasilitas mandi gratis. Adanya di KLIA Terminal 2. Jadi aku turun di terminal 2. Ini adalah pengalaman pertama mandi di bandara buatku. Di Indonesia, tepatnya di

MAX FASHION Tunjungan Plaza 6

Yeay, buat arek arek Suroboyo pecinta fashion, kini makin banyak pilihan toko fesyen. 28 Mei 2019 lalu, MAX FASHION, salah satu retail fesyen terbesar di Timur Tengah dan Asia selatan membuka gerainya di Tunjungan Plaza 6. Toko ini adalah toko ketiga yang dibuka di Indonesia, setelah dua lainnya dibuka di Jakarta. Siapa MAX FASHION? Seperti apa koleksinya? Yuk keep reading ya! I’ll share it to you .. Pembukaan Max Fashion Tunjungan Plaza 6 Surabaya MAX FASHIONS resmi membuka gerai pertama di Surabaya yaitu di Tunjungan Plaza 6 Lantai 2. Gerai seluas 1.094 meter persegi itu menyediakan fashions laki-laki juga perempuan, dewasa juga anak-anak. MAX FASHIONS merupakan merek value fashion terbesar di Timur Tengah, Afrika Utara dan India yang menyediakan fashion basic hingga pakaian yang menggambarkan trend paling baru alias kekinian. Mr Rajesh Kulkarni, Country Manager of MAX FASHIONS Indonesia mengatakan bahwa MAX FASHIONS memiliki sekitar 2000 style dengan harga dibawah Rp1

Gebrak Setia: Menembus Stigma, Memupuk Asa, Kini dan Nanti

Mentari perlahan mendaki ke puncak langit, ketika saya sampai di Perempatan Timuran Kota Solo. Saya turun dari bus AKDP Gunung Mulia, setelah hampir 3 jam menumpanginya dari pelosok timur Jawa Tengah. Jam biru yang melingkar di pergelangan tangan kiri saya menunjukkan pukul 9 lebih 13. 17 menit lagi , batin saya. Pagi itu, semilir angin Solo menyapa warga kota dengan sentuhan dingin yang menenangkan. Dipeluk hawa sejuk itu, saya menyusuri pedestrian sejauh 300 meter, sebelum masuk ke sebuah kafe di Jalan Ronggowarsito. Kafe bernuansa merah jambu itu menjadi venue kesepakatan antara saya dan Mbak Rizka, sang penggagas Gebrak Setia. Minggu lalu, saya membuat janji bertemu dengannya. Lewat surel, Mbak Rizka mengatakan jika kegiatan Gebrak Setia di ‘lapangan’ untuk tahun ini baru saja tuntas. Urunglah niatan saya menjadi saksi bagaimana kegiatan itu berlangsung. Sebagai gantinya, ia menyanggupi berbagi stori mengenai Gebrak Setia. Gebrak Setia adalah program sosial edukasi keseha